Tutorial Setting Mixer SoundCraft EFX12

 Apa sih Mixer Sound Sistem itu?

Mixer Audio bertugas mencampur suara dari sumber input suara. Sebuah Mixer Audio, baik itu analog maupun digital, ada yang menyebut dengan sebutan console / mixing desk adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing) dan mengubah level suara, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal - sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier sebelum akhirnya dapat dinikmati oleh pendengar.



Mixer Audio bertugas mencampur suara dari sumber input suara. Sebuah Mixer Audio, baik itu analog maupun digital, ada yang menyebut dengan sebutan console / mixing desk adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing) dan mengubah level suara, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal - sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier sebelum akhirnya dapat dinikmati oleh pendengar.

Lalu, dimana Audio Mixer dibutuhkan?

Tanpa disadari kini Mixer Audio banyak digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem panggilan publik (PA), Live musik, dunia penyiaran(radio, televisi), produksi film, Seniman music, Sistem Entertainment & Karaoke, Gedung pertemuan hingga Konferensi bahkan kini Vlogger juga menggunakan mixer audio untuk mengolah suara saat melakukan siaran langsung ataupun Recording. Intinya semua yang berhubungan dengan pengolahan suara kini sudah menggunakan Mixer audio. 


Mixer Audio adalah bagian penting dalam sebuah system tata suara. Mulai dari mengumpulkan sinyal suara dari setiap instrumen sumber, mengatur level, kepekaan suara sehingga keseimbangan level suara dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier. Bila terjadi suatu masalah dengannya, berarti system tersebut sedang dalam masalah besar. Maka dari itu jangan kaget jika harga sebuah Mixer Audio bisa sangat mahal bahkan lebih mahal dari perangkat audio lainnya seperti (speaker, microphone dll) 

line-level signal


Kira-kira satu volt, atau sekitar 1.000 kali lebih kuat dari sinyal level-mic, jadi keduanya biasanya tidak menggunakan input yang sama. Sinyal ini bergerak dari pre-amp Anda ke amplifier yang memberi daya pada speaker Anda. Ada dua level LINE standar: 

· -10 dBV untuk peralatan konsumen (seperti pemutar MP3 dan DVD) 

· +4 dBu untuk peralatan profesional (Mixer dan peralatan pemrosesan sinyal) 

Dua jenis sinyal audio lain yang akan Anda temui adalah Level instrumen dan speaker . Seperti sinyal level MIC, sinyal level instrumen (seperti gitar atau bass listrik) memerlukan pre amplifikasi untuk membawanya ke level LINE. Sinyal tingkat speaker pasca-amplifikasi bahkan memiliki voltase lebih tinggi daripada level LINE dan membutuhkan kabel speaker untuk transfer sinyal yang aman. 
Matching/ Pencocokan Level Suara
Sangat penting untuk mencocokkan perangkat dengan input yang benar. Sebagai contoh: 
Menyambungkan mikrofon ke input level LINE akan menghasilkan hampir tidak ada suara sama sekali, karena sinyal level MIC terlalu lemah untuk menggerakkan input level LINE
Menghubungkan sumber level-LINE ke input level-MIC akan menyebabkan suara menjadi keras dan terdistorsi karena sinyal level-LINE jauh lebih kuat daripada apa yang akan diterima input mic. (Catatan: Input dan output pada beberapa mixer high-end adalah MIC dan LINE level switchable.)
Petunjuk Bermanfaat
Input level MIC biasanya menggunakan konektor XLR female dan jack ¼”. Input level LINE biasanya adalah jack RCA, jack 1/4″/ Akai, atau jack telepon 3,5 mm.

Jangan berasumsi bahwa level cocok hanya karena satu konektor cocok dengan yang lain. Input umumnya ditandai pada mixer / perangkat dengan sangat jelas.

Jika hanya ada input mic pada perangkat (misalnya, perekam digital atau komputer) dan Anda harus menghubungkan perangkat level LINE ke perangkat tersebut, Anda dapat mengurangi tegangan dengan menggunakan attenuator atau kotak DI (Direct Injection), tersedia di sebagian besar toko musik. Bahkan ada versi kabel dengan resistor built-in yang menyelesaikan tugas yang sama.
Penerima nirkabel yang berbeda memiliki tingkat output yang berbeda. Ini berlaku untuk lini produk Shure dan dengan sebagian besar merek pesaing. Baca buku petunjuk setiap receiver nirkabel untuk menentukan level sinyal keluarannya. Level mic dapat bervariasi hingga 20 dB antara receiver yang berbeda.

Konektor Input dan Output Mixer


Input Channel
Konektor input biasanya menggunakan jack XLR Female dan Jack ¼” TRS, Jack 3,5mm atau RCA. Berfungsi untuk menghubungkan sumber input ke system/mixer. 
Insert Channel
Pada mixer tertentu terdapat dua bagian yaitu Insert dan Return. Biasa digunakan untuk menghubungkan sinyal dari perangkat lagi seperti Processor, EQ, Compressor / Limiter / Gate. 
Direct Out Channel
Digunakan untuk mengirim sinyal audio secara langsung tanpa melewati equalisasi atau pun fader channel ke perangkat audio lain misal : ke perangkat record/perekam, Soundcard, atau ke mixer lain seperti system FOH-Monitor. 
Control Room Out
Konektor disamping biasa digunakan juga untuk sinyal out yang diteruskan ke control room monitor 


AUX Out / Aux Send / Monitor Out


Berfungsi untuk mengirim sinyal dari mixer yang berasal dari tiap channel(di tiap channel biasanya tersedia knob/fader untuk mengirim tingkat sinyal yang akan dikirim ke AUX Send) terdapat juga AUX OUT/Send Knob/Fader Master/Utama yang digunakan untuk mengatur besarnya sinyal yang akan dikirim ke Konektor ini. biasa digunakan untuk sinyal ke speaker monitor. Pada Aux out/send ada juga yang memiliki system mono dan stereo. Terdapat pula tulisan/keterangan +4dBu yang berarti sinyal audio yang keluar dari saluran ini akan ditambah 4dBu. 


Sub group / group output


Sub out biasa digunakan untuk saluran output yang telah diproses dari mixer yang telah dikelompokkan sesuai group perchannel. sebagai contoh channel 1 - 5 di group 1 dan channel 6 - 10 di group 2. Terdapat pula tulisan/keterangan +4dBu yang berarti sinyal audio yang keluar dari saluran ini akan ditambah 4dBu. 
Stereo Out
Stereo out fungsinya sama seperti Main Out LR. Jack yang di gunakan adalah ¼” dan terdapat pula tulisan/keterangan +4dBu yang berarti sinyal audio yang keluar dari saluran ini akan ditambah 4dBu. 
Main Out
Main out berfungsi sebagai saluran sinyal keluar utama dari sebuah mixer. menggunakan konektor XLR Balance L dan R. Sebelum nantinya akan di sambungkan ke LMS/ DLMS atau Amplifier / Speaker Aktif 

Phones
Jack phone menggunakan konektor TRRS ¼” atau Jack akai stereo. digunakan untuk out sinyal ke monitor Headphone, terdapat pula Knob/fader untuk mengatur level suara yang dikeluarkan 

FOOT/SW

Foot SW fungsinya untuk perangkat FootSwitch atau pedal statis 0 atau 1/on atau off. biasa digunakan untuk mengatur tempo effect, on/off effect atau Mute. FootSW fungsinya multifungsi sesuai yang di inginkan. 

USB 2.0 B type

Biasa digunakan untuk mengubungkan mixer/perangkat audio lainnya ke Laptop/Komputer. fungsinya bermacam-macam. Mulai dari playback audio(untuk mixer yang bisa digunakan untuk interface soundcard, Recording, serta untuk programming data perangkat audio itu sendiri. pada DLMS misal 

USB 2.0 A type

Untuk USB tipe A 2.0 digunakan untuk playback audio dari Flashdisk, ada juga yang berfungsi untuk Recording ke perangkat flasdish. lalu untuk update firmware dan simpan pengaturan mixing pada mixer digital, untuk Reciever MIC wireless yang berupa USB Drive. fungsinya bermacam - macam sesuai mixer masing-masing. 

LAMP
Karena mixer acara live biasanya diadakan malam hari dan gelap. Maka lampu tambahan adalah salah satu aksesoris mixer. dibeberapa mixer dilengkapi dengan port untuk colokan lampu ini. biasanya menggunakan Jack XLR, XLR 4 pin, BNC, dan USB. Bahkan kini di mixer digital mid end keatas sudah dilengkapi dengan Lampu LED yang menyatu dengan Body Mixer. 
Tombol - Tombol Pada Mixer Audio
Tombol Mute / On-Off 
Tombol ini berguna untuk mute pada channel yang dipilih. pada mixer tertentu ada yang menggunakan “mute” ada juga yang menggunakan “On”. LED yang digunakan berwarna merah. 

PFL/SOLO

Terdapat pada setiap channel, berguna untuk seleksi/ memilih channel tersebut untuk kemudian di dengarkan/ fokus pada channel tersebut mulai dari metering pada LED PFL maupun suaranya. 

Fader / Knob Level/ Volume

Digunakan untuk mengatur volume pada masing2 channel, bus, matrix, sub group, master volume / Main out. ada yang menggunakan fader geser ada juga yang menggunakan knob putar. 

LED PFL Indicator / Meter Display

Sesuai dengan namanya LED / Meter PFL ini digunakan untuk mengukur kekuatan sinyal suara yang dihasilkan pada sebuah mixer audio. model nya bervariasi mulai dari LED, jarum analog, digital led, digital dengan model jarum. PFL sendiri adalah kepanjangan dari Pre Fade Listening yang berarti kita dapat mendengarkan suara tanpa pengaruh dari fader channel. 

LED Peak Indicator / Clip LED

Biasa di tulis Peak / Clip digunakan untuk indikator bahwa sinyal suara yang masuk melebihi batas normal atau over diatas 0dBu. Meskipun kecil indikator ini sangat penting karena berfungsi untuk batasan dalam pengolahan suara. 

Pre-Fader / Pre pada Aux per channel

Pre-Fader Aux adalah penentu dimana posisi aux sebelum dikirim ke aux send. aux mengikuti Fader Volume channel jika tidak ditekan, dan Aux diambil sebelum fader channel jika tombol ini ditekan. 

FX Knob perchannel
Knob berfungsi sebagai pengatur besarnya effect pada tiap - tiap channel tersebut. 
Aux Knob perchannel
Knob berfungsi sebagai pengatur besarnya Aux pada tiap - tiap channel tersebut. 
PAN / Balance Knop
PAN atau Balance berfungsi untuk mengatur sinyal suara apakah suara diarahkan ke channel L atau Channel R dalam sebuah sistem Stereo 
Tap
Pada mixer tertentu juga memiliki tombol TAP yang berfungsi sebagai pengatur tempo yang nantinya digunakan untuk parameter sebuah effect yang membutuhkan tempo. cara penggunaannya adalah di tap sesuai ketukan musik. 
Program / Parameter / Variation
Program berguna untuk memilih effect yang diinginkan/akan digunakan. biasanya di lengkapi dengan LED nomor yang berisi daftar effect. Knob putar dan ditekan untuk memilih. untuk parameter min dan max adalah knob yang digunakan untuk parameter efek tersebut misal (delay saat diposisi min maka lebih pendek dan lebih panjang jika diposisi max). 

Penutup
Dalam beberapa kasus dan istilah mungkin ada beberapa perbedaan penyebutan namun memiliki maksud dan tujuan yang sama. Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam artikel ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan artikel ini. Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang buku di atas dengan sumber – sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Penulis banyak berharap para pembaca yang akan membaca artikel ini dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaannya buku ini dan dan penulisan buku di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga artikel ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca. Terimakasih 

Sumber & Kutipan:
● wikipedia.org 
● suara-mas.blogspot.com 
● tehnik-dasar-soundsystem.blogspot.com 
● Shure website 
● peralatan-sound-systems.blogspot.com 
● Solid State Logic Website 
● Yamaha Pro Audio Website 
● Mackie Website 
● Allenheath Website 
● Behringer Website 
● wirerealm.com 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak